RSS
mampir dulu..... monggooooo....

Mainan baru polisi

Polisi punya mainan? Pistol jenis baru kah?
Weeee... sabar dulu bukan itu sodara....

Mungkin sebagian masyarakat Indonesia sudah bnyak yang mendengar bahwa belum lama ini POLRI menerbitkan Protap (Prosedur Tetap) tentang Penanggulangan anarki yang di sahkan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri di masa akhir jabatanya pada tanggal 8 oktober 2010. Protap yang mengizinkan polisi menembak siapapun yang dianggap terlibat kasus anarkisme atau terorisme tersebut menjadi panduan bagi personil organisasi dalam menjalankan tugas sehari-hari.

nah apa ga takut ama yang kya gini???


seperti yang kita tau Polri sering sekali terlibat dalam tindak kekerasan dan pelanggaran HAM dengan mengatasnamakan penegakan hukum. Dikhawatirkan dengan adanya Protap ini akan timbulnya multi tafsir pelaksanaannya. Di satu sisi, aturan ini dapat menjadi basis aturan yang mendukung keberanian Polri dalam menghadapi anarkisme kekerasan oleh preman dan kelompok kekerasan. Namun pada sisi lainnya, bukan tidak mungkin hal ini juga bisa diberlakukan kepada kelompok-kelompok pro demokrasi.

Apa perlu Polri memilih justifikasi dengan pendekatan refresif. Bukankah Polisi adalah pengayom masyarakat? Seperti yang kita tahu di Indonesia sering sekali terjadi demo yang berujung anarkis. Dengan adanya Protap ini, apakah salah jika masyarakat beranggapan Polisi adalah ancaman bagi masyarakat? karena mungkin Protap ini akan diberlakukan untuk setiap kegiatan demo yang berujung anarki dan mengancam nyawa manusia. Lalu bagaimana dengan Demokrasi?

Akan sangat disayangkan jika harus terulang berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa pada Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II , Tragedi Lampung. Jadi harus ada batasan anarki itu sendiri dengan jelas!!!

Sesuai Protap, seorang anggota polisi harus memperhatikan empat asas dalam penanganan anarki. Antara lain, asas legalitas, asas nesesitas, asas proporsionalitas, asas akuntabilitas. namun muncul pertanyaan baru, Sudahkah Polisi memahami dengan Benar asas tersebut?

Kalau aku sih lebih milih KORUPTOR yang ditembak di tempat daripada mahasiswa yang demo dan menimbulkan anarki....
hehehehehe.....

kalu menurut kalian bagaimana?????

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar